Teroris? Pasti mendengarnya saja sudah takut, ya
terorisme adalah salah satu bentuk dari radikalisasi. Yang jelas pengertian
dari terorisme sendiri adalah kegiatan yang melibatkan unsur kekerasan
atau yang menimbulkan efek bahaya bagi kehidupan manusia yang melanggar hukum
pidana. Tindakan teroris juga merupakan tindakan pelanggaran terhadap hukum
pidana “negara anggota” dan bisa membahayakan kehidupan, integritas fisik atau
kebebasan atau menyebabkan luka serius atau kematian bagi seseorang, sejumlah
orang atau sekelompok orang, atau menyebabkan atau dapat menyebabkan kerugian
bagi harta, sumber alam atau lingkungan atau warisan budaya seseorang atau
publik. Dan sekarang
memang sudah banyak sekali peristiwa-peristiwa yang disebabkan oleh terorisme,
misalnya peristiwa yang sangat terkenal dan menggunjang negeri ini adalah
peristiwa bom 1 dan bom 2 Bali, dan banyak lagi peristiwa-peristiwa yang
disebabkan oleh terorisme dengan berbagai motif dan tujuan. Dan salah satu motif
atau tujuan utama dari terorisme itu dalam hal entah politik, agama, atau yang
lainnya. Misalnya sekarang banyak sekali terorisme yang mengatasnamakan agama
dan menganngap apa yang dilakukan itu benar semata-mata mencari Ridlo dariNya
padahal apa yang mereka lakukan itu banyak melakukan kekerasan dan merugikan
banyak orang, contohnya sekarang yaitu banyak dijumpai kasus anak muda yang
bergabung atau terlibat dalam jaringan tersebut. Karena mereka mungkin
sebelumnya sudah terlebih dahulu di iming-iming oleh berbagai janji dari
orang-orang atau oknum yang kurang bertanggung jawab, atau mungkin ada yang
bilang dicuci otak atau dihipnotis, akibatnya banyak sekali anak muda yang
putus sekolah, bahkan meninggalkan keluarganya tanpa memberi kabar sekalipun,
dan pulang-pulang hanya tinggal mayatnya saja. Sungguh ironi kan? Dan disini
kita mungkin juga tidak bisa menyalakan oknum-oknum tersebut secara langsung,
karena mungkin anak-anak yang terjerat oleh mereka mungkin anak-anak tersebut juga
sebelumnya sudah memiliki masalah keluarga sehingga anak tersebut mudah
terpengaruh, karena para remaja cenderung usia dimana seorang anak mencari jati
dirinya. Dan disini peran orang tua untuk melindungi putra-putrinya juga sangat
penting agar setiap anak merasa nyaman dalam keluarga itu sendiri sehingga
tidak membutuhkan orang lain untuk membuat nyaman dirinya dan membantu
pencarian jati dirinya. Pesan juga bagi semuanya khususnya bagi anak muda,
jangan mudah terpengaruh dengan orang lain, bagaimanapun masalah yang dihadapi
tetaplah pada pendirian dan tidak mudah terpengaruh agar tetap berada
dijalanNya karena masa depan kita itu juga masih panjang, terlebih lagi jangan
karena iming-iming atau janji manis kita bisa masuk dalam perangkap mereka.
Khususnya kita juga harus memperkuat dan memperkokoh iman kita agar tetap
berada di jalan yang benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar