Sebentar lagi tahun
2014, pertanda akan habisnya masa pemerintahan presiden SBY-Budiono dan akan
dimulainya pemilihan capres dan cawapres yang baru. Banyak sekali calon-calon
capres dan cawapres yang bergembar gembor akan mencalonkan dirinya sebagai capres
ataupun cawapres yang salah satunya
sudah tidak asing lagi, yaitu pedangdut Rhoma Irama. Seperti yang terdapat
dalam berita berikut:
JAKARTA,
KOMPAS.com — Raja
dangdut Rhoma Irama dinilai tidak cukup matang untuk
memosisikan dirinya secara lebih faktual dan kontekstual di tengah dinamika
kontestasi menjelang Pemilu 2014. Salah satunya, Rhoma tidak pernah
mempertimbangkan hasil survei sebagai masukan untuk mencalonkan diri sebagai presiden.
"Hingga
sekarang, terlalu minim data yang menunjukkan elektabilitas Rhoma. Terlebih
jika harus head to head dengan kandidat lain yang sudah beredar
sebelumnya," kata pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Gun Gun Heryanto, di Jakarta, Selasa (13/11/2012 ).
Sebelumnya,
para ulama yang tergabung dalam Wasilah Silaturahim Asatidz Tokoh dan Ulama
(Wasiat Ulama) mendaulat Rhoma menjadi capres di Pemilu 2014.
Pemimpin grup musik Soneta Grup itu tidak keberatan atas deklarasi dukungan itu.
Gun Gun
mengatakan, setiap warga negara memang mempunyai hak untuk memilih dan juga
dipilih. Namun, setiap warga yang hendak maju memperebutkan jabatan publik seperti
capres atau cawapres mestinya lahir dari perhitungan yang matang dan berbasis
indikator yang jelas. Menurut Gun Gun, rasa percaya diri Rhoma saat ini
menghadapi wacana pencapresan kemungkinan karena merasa populer.
"Padahal, tidak semua popularitas bisa
dikonversi menjadi elektabilitas," ujar Gun Gun.
Sebelumnya, pendukung Rhoma Irama yang tergabung dalam Soneta Fans Club Indonesia (SFCI) mengajukan Rhoma Irama sebagai calon presiden pada pemilu mendatang. Figur seniman yang religius itu diyakini mampu menjadi pemimpin besar dan membawa bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik. Dukungan tersebut disampaikan puluhan anggota SFCI dari berbagai daerah di Jawa Timur saat menyambut Rhoma Irama di Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Kamis (1/11/2012).
Sebelumnya, pendukung Rhoma Irama yang tergabung dalam Soneta Fans Club Indonesia (SFCI) mengajukan Rhoma Irama sebagai calon presiden pada pemilu mendatang. Figur seniman yang religius itu diyakini mampu menjadi pemimpin besar dan membawa bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik. Dukungan tersebut disampaikan puluhan anggota SFCI dari berbagai daerah di Jawa Timur saat menyambut Rhoma Irama di Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Kamis (1/11/2012).
Ketua SFCI
Surabaya Yusuf Maulana mengatakan, Rhoma adalah figur yang memiliki komitmen
kuat memberantas kemungkaran. Karena itu, dia yakin, jika Rhoma terpilih
menjadi presiden nanti, pemerintahan Indonesia akan bersih dari berbagai hal
berbau korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Dukungan
lainnya datang dari Wasiat Ulama. Keberhasilan Roma memimpin kelompok musik
Soneta Grup dinilai menjadi salah satu alasan Rhoma pantas dimajukan dalam
bursa capres RI.
"Rhoma
Irama memiliki jiwa kepemimpinan yang tangguh, itu tecermin ketika memimpin
Soneta Grup selama 40 tahun lebih dan tetap solid," ujar Fachrurozy Ishaq,
Ketum DPP Wasiat Ulama, dalam deklarasi dukungan di rumahnya, Jalan Mesjid No
8, Rawabunga, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (8/11/2012).
Fachrurozy
melanjutkan, alasan lain mengapa organisasi perkumpulan ulama se-Indonesia
tersebut mendukung Rhoma Irama menjadi presiden adalah
karena Rhoma merupakan salah satu tokoh nasional yang begitu populer di rakyat,
khususnya umat Islam, baik nasional maupun internasional.
Selain itu,
raja dangdut yang kini aktif menjabat sebagai Ketua Umum Fahmi Tamami (Forum
Silaturahmi Ta'mir Masjid dan Mushalla Indonesia) dan Pammi (Persatuan Artis
Musik Melayu Indonesia) tersebut merupakan salah satu ulama yang konsisten
menegakkan amar makruf nahi mungkar.
Disini banyak sekali
orang-orang yang berpendapat pro dan kontra tentang pencalonan Rhoma Irama
sebagai capres. Dan menurut saya, sah-sah saja Beliau mencalonkan sebagai
capres ataupun cawapres, karena semua orang, siapapun dan dari kalangan manapun
mempunyai hak untuk mencalonkan sebagai capres ataupun cawapres. Namun latar
belakang, visi dan misi mereka untuk menjadi capres ataupun cawapres juga harus
jelas dan didasari oleh kemampuan yang memumpuni untuk menjadi capres maupun
cawapres dan tidak hanya mengandalkan ketenaran saja, sedangkan mereka tidak
mempunyai basic dan kemampuan untuk menjadi capres maupun cawapres sama sekali.
Disini juga diperlukan kesadaran dari hati nurani mereka sendiri untuk
meluruskan niat mereka yang mulanya hanya ingin tenar atau lebih terkenal lagi,
dan mereka mencalonkan hanya bermodal atau mengandalkan popularitasnya saja. Karena
disini tugas presiden itu sangatlah berat, karena presiden adalah orang atau
pemimpin nomer satu di negara dan sekaligus teladan bagi seluruh
rakyat-rakyatnya. Seharusnya mereka lebih sadar dan harus siap apabila mencalonkan sebagai
capres maupun cawapres akan kewajiban dan tanggung jawab yang sangat besar itu agar
nantinya dapat menjadi presiden atau wakil presiden yang dapat melaksanakan
tugas presiden dengan baik, melindungi dan menjadi panutan bagi seluruh
rakyatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar